27-28 Januari 2024 – “Humanitrip Goes to Gili Ketapang” menjadi perjalanan luar kota pertama di tahun 2024 yang dipenuhi dengan momen-momen tak terlupakan dan berkesan. Kegiatan Humanitrip kali ini di ikuti oleh adik-adik SAIM Surabaya dan peserta umum lainnya. Sebanyak 20 orang, beserta dengan tim Seribu Senyum yang berjumlah 5 orang,  memulai kegiatan ini dengan berkumpul di stasiun Gubeng Surabaya pada hari Jumat (27/01).

Setelah melakukan perjalanan kurang lebih 2 jam dan beristirahat di pemukiman warga sekitar. Seluruh tim Humanitrip segera melakukan aksi kebaikan di hari pertama dengan mengajak bermain dan berkreasi bersama adik-adik MI DLAUUL ISLAM di Desa Gili Ketapang. Di kegiatan ini, selain kita bertemu dengan mereka sebagai penduduk setempat, kita juga membuat sebuah kreasi kerajinan tangan berupa roket dari botol. 

Sebelum membuat roket, mereka dibagi menjadi beberapa tim, dan semangat mereka terlihat dalam melihat pembuatan roket yang dipandu oleh kakak pembina dari Seribu Senyum. Dengan menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti botol kosong, soda kue, air dan cuka, mereka merakit secara bersama-sama. Kegiatan ini menjadi momen kebersamaan antara adik-adik MI bersama kakak-kakak dari Humanitrip. 

Mereka sangat senang karena percobaan mereka berhasil dan roket dari setiap tim dapat terbang. Setelah kegiatan ini selesai, tim Humanitrip juga membagikan paket nutrisi kepada adik-adik sekolah sebagai bentuk perhatian dan dukungan untuk meningkatkan kesehatan mereka.

Selanjutnya, mereka melanjutkan perjalanan untuk beristirahat sejenak. Setelah istirahat, makan siang dan shalat, mereka melanjutkan kegiatan ke dua, yaitu berbagi paket sembako untuk lansia yang ada disekitar. “Alhamdulillah hari ini menyenangkan sekali bisa berinteraksi dengan warga Gili Ketapang, bisa berbagi juga dengan mereka dan membuat mereka bahagia” ucap Dimas, salah satu tim Humanitrip. 

Esok harinya, Tim Humanitrip melanjutkan kegiatan selanjutnya, yaitu belajar budidaya daun bawang pada hari Minggu (28/01). Mereka didampingi oleh Bapak Cung sebagai pemandu untuk budidaya daun bawang tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk menambahkan edukasi kepada mereka bagaimana cara menanam dan merawat daun bawang, sehingga diharapkan dapat  menjadi pengetahuan yang bermanfaat untuk masa depan. Selain itu, pengalaman langsung ini juga memberikan pemahaman mendalam tentang proses pertanian dan keberlanjutan lingkungan. 

Setelah selesai belajar budidaya daun bawang, Humanitrip tidak lengkap rasanya tanpa kebahagiaan melalui rekreasi. Untuk itu, liburan Humanitrip kali ini pergi ke pulau Gili Ketapang untuk bersnorkling yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya. Dengan mengenakan pelampung, mereka tampak antusias menaiki perahu yang membawa mereka ke tengah laut.

Secara bergiliran mereka mulai snorkling satu persatu di laut Gili Ketapang, mereka dapat menyaksikan keindahan panorama bawah laut, termasuk terumbu karang, ikan nemo, dan berbagai jenis ikan laut lainnya yang sangat cantik. Ini pengalaman baru yang menyenangkan untuk mereka!.

Tidak lupa, kami mengabadikan setiap momen selama di Gili Ketapang melalui foto dan video agar menjadi kenangan yang berharga bagi tim Humanitrip.

Semoga dengan adanya kegiatan Humanitrip Goes to Gili Ketapang ini, tidak hanya memberikan bantuan dan dukungan kepada masyarakat setempat, tetapi juga memberikan pengalaman berharga, keceriaan, rasa bersyukur, dan semangat berbagi yang dapat berkelanjutan bagi semua tim Humanitrip yang telah berpartisipasi. Next Humanitrip kemana lagi ya? 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *